Konten [Tampil]
Dua tahun masa pandemi sudah kita jalani, perubahan gaya belajar anak sangat terasa. Dari sebelumnya mereka menyimak penjelasan guru secara langsung beralih ke pembelajaran daring yang memungkinkan anak anak menyimak penjelasan guru dalam bentuk video, suara maupun pjj.
Perubahan ini tentu saja akan menimbulkan perubahan gaya belajar siswa dan perubahan perilaku anak. Yang tadinya akan berinteraksi secara langsung dengan teman temannya namun sekarang harus bisa menyelesaikan sendiri segala bentuk tugas dari guru.
Dampak gadget
1. Masalah kesehatan fisik
2. Terlambat bicara
3. Masalah atensi dan Konsentrasi
4. Masalah pada eksekutif fungsion
5. Masalah perilaku
6. Kualitas kelekatan ortu dan anak
Masalah Kesehatan Fisik
Anak dengan aktivitas yang terlalu lama memainkan gadget dapat berakibat masalah kesehatan fisik. Memainkan gadget dengan posisi duduk yang tidak tepat akan berakibat pada kelainan tulang belakang dan postur tubuh yang tidak normal.
Terlambat Bicara
Anak yang terbiasa memainkan gadget memiliki interaksi yang kurang dengan lingkungan sekitar. Hampir semua aktivitas dilakukan oleh jari dan otak dalam hal ini berpikir. Sehingga kemampuan berbicara akan semakin berkurang, tak ada interaksi dengan sesama teman, terbatasnya permainan fisik yang memungkinkan mereka berinteraksi.
Masalah Atensi dan Konsentrasi
Pembelajaran daring maupun aktivitas dengan gadget juga akan menimbulkan masalah atensi dan konsentrasi anak. Anak cenderung akan sulit berkonsentrasi karena Mereka fokus dengan permainan di gadget yang cenderung memudahkan segala aktivitas.
Masalah pada Eksekutif Fungsion
Selain itu anak akan mengalami gangguan dalam eksekutif fungsion yang berkaitan dengan pengambilan keputusan. Anak akan cenderung labil dan sulit memutuskan suatu hal. Dampak besarnya pada masa depan anak akan berhadapan dengan masalah ya g kian kompleks namjn tak memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan.
Masalah Perilaku
Permasalahan perilaku ini sangat banyak ditemukan pada anak yang memiliki intensitas interaksi dengan gadget kian besar, perilaku menyimpang yang diakibatkan tontonan di gadget yang tidak ada batasan, akses pornografi maupun media sosial yang memungkinkan anak meniru segala perilaku yang menjadi tontonannya.
Kualitas Kelekatan Ortu dan Anak
Dampak lainnya dari penggunaan gadged adalah kurang berkualitasnya hubungan dengan orang tua dan anak. Anak semakin tertutup dan memiliki dunianya sendiri, semakin sulit terbuka dan berkomunikasi dengan orang tua.
Skoftskill di Era Digitalisasi
Semakin banyak interaksi manusia dengan dunia digital maka tentunya orang tua memiliki tantangan tersendiri bagaimana membekali anak dengan softskill yang diperlukan di era digitalisasi.
Semakin tinggi teknologi maka peran manusia semakin kian terpinggirkan dan digantikan dengan kamampuan robot melalui Artifisial Intelegensia.
Sekarang semua lini pekerjaan sudah digantikan dengan robot namun kita harus berlomba lomba dengan manusia pembuat robot.
Being Creative
Being creative adalah softskill penting di era digitalisasi. Orang kreatif akan terus dicari dan dapat bertahan hidup di era digitalisasi. Saat tenaga kerja fisik kian terpinggirkan namun ide kreatif akan selalu terdepan dan memimpin.
Mengikuti paparan pemateri, ananda Ghaisan cukup antusias, namun karena paket yang sampai tempo hari sudah dibongkar oleh Abangnya, jadi dia sudah lebih dahulu praktek membuat kreasi dari faber castel.
Nah gambar diatas adalah hasil praktik Abang Fajar dan Ghaisan setelah membuka paket dari faber castel. Aku bersyukur sekali faber castel mengeluarkan varian yang memungkinkan anak dapat mengasah kreativitas mereka melalui gambar, warna, bentuk dan karya yang dapat bermanfaat.
Kreativitas yang difasilitasi oleh faber castel ini akan menstimulus anak sehingga dapat mengeluarkan ide-ide cemerlangnya.
No comments
Terimakasih ya, telah berkunjung di blog saya. Bila ada waktu luang saya sempatkan berkunjung balik. Semoga silaturrahim kita terjalin indah.