Konten [Tampil]
BERKUNJUNG KE NEGERI BERIBU MASJID
Sumatera Barat merupakan provinsi yang terletak di pesisir Pulau Sumatera dengan Padang sebagai ibu kotanya. Mayoritas penduduknya memeluk Islam, sehingga budaya Islam sangat kental dalam kehidupan sehari-hari warga Sumatera Barat. Tercermin dalam semboyannya ‘Adat Besandi Sara’, Sara Besandi Kitabullah’, artinya adat besanding dengan syar’i, syar’i besanding dengan kitab Allah. menjadikan warga Sumatera Barat menjunjung tinggi ajaran Islam sebagai adat istiadat dan dasar kehidupan mereka.
Provinsi Sumatera Barat berbatasan dengan beberapa provinsi, di sebelah utara berbatasan dengan Sumatera Utara. Sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Riau, sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Jambi dan Bengkulu, dan sebelah barat berbatasan dengan Samudera Indonesia.
Provinsi Sumatera Barat termasuk provinsi yang mempunyai luas daerah yang paling luas di Pulau Sumatera. Mayoritas penduduk di provinsi ini adalah suku Minangkabau. Ada sebagian kecil masyarakat yang memeluk Kristen seperti di Kepulauan Mentawai. Pemerintahan terkecil di Sumatera Barat adalah Nagari yang dipimpin oleh seorang datuk/penghulu.
Provinsi ini mempunyai banyak masjid-masjid yang dapat anda kunjungi, ada 4.492 buah masjid. Diantaranya ada masjid-masjid tua yang hingga kini masih digunakan warga untuk menunaikan ibadah shalat. Masjid-masjid tua itu antara lain:
Gadang Koto nan Ampat
Masjid Gadang Koto nan Ampat merupakan masjid bersejarah yang ada di Sumatera Barat. Masjid ini telah berusia lebih dari satu setengah abad, dan dijadikan situs bersejarah dan cagar budaya Melayu. Keistimewaan masjid ini terletak pada arsitektur bangunannya yang merupakan perpaduan antara seni budaya Melayu dan Islam. Masjid ini berdiri diatas lahan 1.550 m2, dengan luas bangunan 289 m2.
Arsitektur bangunan masjid khas Minangkabau dengan atap bertingkat-tingkat. Sebagian besar bahan bangunan masjid terbuat dari kayu. Fasilitas yang ada di masjid ini antara lain kantor, perpustakaan, ruang untuk musafir, madrasah, dan TPQ (Taman Pendidikan Alquran).
Bagaimana menuju Lokasi?
Untuk menuju lokasi masjid ini anda dapat berkunjung ke Balai Nan Duo, Kecamatan Payakumbuh Barat, Kabupaten Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat. Berjarak 125 km dari Kota Padang dengan lama perjalanan kurang lebih 2,5 jam.
Masjid Tuo Kayu Jao
Usia Masjid Tuo Kayu Jao sekitar 400 tahun, terletak di Kabupaten Solok. Masjid ini memiliki gaya arsitektur seperti masjid-masjid yang ada di Pulau Jawa. Bentuk atapnya seperti limas bertingkat-tingkat.
Keunikan masjid ini adalah bahan yang digunakan untuk atap masjid terbuat dari ijuk. Masjid Tuo Kayu Jao memiliki 27 buah tiang penyangga, yang melambangkan jumlah golongan yang turut berperan mendirikan masjid ini. Sebuah mimbar dan bedug yang diperkirakan berusia sama dengan bangunan masjid masih terjaga baik.
Bagaimana menuju Lokasi?
Lokasi Masjid Tuo Kayu Jao dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum maupun pribadi menuju Kabupaten Solok. Jarak tempuh dari Kota Padang ke Kabupaten Solok adalah 60 km atau kira-kira 1,5 jam perjalanan.
Masjid Tuanku Pemansiangan
Bentuk Masjid Tuanku Pemansiangan menyerupai bangunan masjid di Pulau Jawa, dengan atap berbentuk limas dan terbuat dari bahan seng. Masjid ini terletak di tengah-tengah kolam penduduk. Oleh masyarakat setempat masjid ini dikenal dengan nama Surau Tuanku Pamansiangan. Pendiri masjid ini adalah Syekh Burhanudin Ulakan yang gencar menyebarkan ajaran Islam.
Bagaimana menuju lokasi?
Lokasi Masjid Tuanku Pemansiangan terletak di Kapeh-kapeh, Padang Panjang. Untuk sampai di masjid ini membutuhkan waktu lebih kurang 1,5 jam dengan jarak dari Kota Padang sejauh 72 km.
Masjid Jamik Taluak Bukittinggi
Masjid Jamik Taluak Bukittinggi didirikan oleh Haji Abdul Majid pada tahun 1860 M. Masjid ini ini hampir menyerupai bangunan masjid tua lainnya yang ada di Kabupaten Solok. Hanya saja bagian depannya sudah dilengkapi dengan menara dengan satu buah kubah berwarna hitam. Ada 3 luhak yang terdapat di halaman masjid. Oleh masyarakat sekitar, luhak dipergunakan untuk mengambil air wudlu, dan diletakkan pula ikan air tawar.
Bagaimana menuju lokasi?
Lokasi Masjid Jamik Taluak Bukittinggi adalah sekitar 5 km dari masjid Gadang Bukittinggi. Dari Kota Padang berjarak 90 km yang dapat ditempuh dalam waktu 1 jam hingga 1,5 jam.
Masjid Tuo Koto Baru
Masjid ini didominasi bangunan bergaya arsitektur seperti bangunan masjid di Pulau Jawa, namun bagian menaranya tidak berbentu segitiga limas,melainkan bulat.
Bagaimana menuju lokasi?
Masjid Tuo Koto Baru terletak di Kecamatan surau Pagu, Solok Selatan. Jarak Kota Padang menuju Solok sejauh 60 km.
Surau Atap Ijuk
Sesuai dengan namanya bangunan masjid ini menggunakan ijuk sebagai bahan atapnya. Bagian depan masjid ini sudah dibangun sebuah menara dengan arsitektur atap bagonjong khas Minangkabau.
Bagaimana menuju lokasi?
Masjid ini terletak di Kabupaten Pariaman tepatnya di Nagari Padang Bintungan, Kecamatan Nan Sabaris, Kabupaten Padang Pariaman. Jarak dari Kota Padang menuju Pariaman sekitar 60 km, membutuhkan waktu 1 hingga 1,5 jam untuk tiba di Surau Ijuk ini.
Surau Syekh Burhanudin
Bangunan masjid ini menyerupai bangunan asli Minangkabau dengan atap bagonjong sebagai ciri khasnya. Masjid tua ini terlihat miring lantaran termakan usia.
Selain itu masih terdapat berpuluh-puluh masjid lain yang terdapat di Ranah Minang antara lain Surau Lubuk Bauk, Surau Raja Sontang, Surau Latiah.
Surau Lubuk Bauk
Surau Lubuk Bauk sendiri mempunyai arsitektur yang unik. Atap bagonjong yang dimilikinya dibuat 4 undakan dan di atasnya dipasang pengeras suara. Surau ini didirikan pada 1905. Seluruh bangunannya masih kokoh.
Bagaimana menuju lokasi?
Surau Lubuk Bauk terdapat di Kabupaten Tanah Datar. Jarak tempuh dari Kota Padang kurang lebih 97 km ke ibu kota Kabupaten Tanah Datar yakni Batusangkar.
Masjid Pinturan Gadang
Masjid ini terletak di Matur Hilir Pinturan Gadang. Atap masjid menyerupai bangunan masjid di Pulau Jawa.
Masjid Raja Siguntur
Masjid ini terletak di Dusun Ranah, Kecamatan Siguntur, Kabupaten Sijunjung. Bangunan masjid berada di kompleks pemakaman Raja-raja Siguntur. Di sebelah barat mengalir Sungai Batanghari yang disepanjang alirannya terdapat banyak peninggalan purbakala.
Bagaimana menuju lokasi?
Kota Padang menuju Sijunjung berjarak 127 km menuju dengan kendaraan darat.
Masjid Rao-Rao
Masjid ini dibangun pada 1908. Letaknya persis di tepi jalan raya, jika dari Batusangkar menuju Bukit Tinggi letaknya ada di sebelah kiri. Atap masjid ini menyerupai bangunan khas minangkabau dengan 4 undakan. Dari luar terdapat tulisan ‘Lailahaillallah’.
Bagaimana menuju lokasi?
Masjid ini terletak di Sungai Tarab 5 km dari Batusangkar Kabupaten Tanah Datar, sedangkan dari Kota Padang berjarak 90 km.
Masjid Raya Gantiang
Masjid Raya Gantiang adalah masjid tertua di Kota Padang. Awalnya masjid ini dibangun pada tahun 1700 M dalam bentuk semi permanen di tepi Batang Arau. Masjid tersebut kemudian dibongkar oleh pemerintah kolonial Belanda, karena di tempat tersebut akan dibangun jalan menuju Pelabuhan Emma Haven di Teluk Bayur. Masjid kemudian dipindahkan ke daerah Gantiang. Tanah tempat berdirinya masjid merupakan tanah wakaf dari masyarakat Gantiang.
Arsitektur masjid ini merupakan gabungan dari berbagai gaya arsitektur, seperti Belanda, Persia, Timur Tengah, Cina dan Minangkabau. Konstruksi masjid terbuat dari bahan bermutu tinggi. Bahan dari kayu, seperti kayu Ulin didatangkan dari Bangkinang, Riau. Kayu Rasak didatangkan dari Indrapura, dan Kayu Kapur dari Pasaman.
Sementara komposisi lain, seperti seng, ubin dan semen didatangkan dari Eropa. Untuk bagian interior, seperti mimbar, dibuat dan diukir dengan ukiran Tiongkok yang merupakan sumbangan dari seorang saudagar Cina yang beragama Islam. Sedangkan lantainya dipasang ubin yang khusus didatangkan dari Jerman yang dibawa oleh perusahaan Belanda pada tahun 1910.
Bagaimana menuju lokasi?
Untuk menuju lokasi masjid dapat menggunakan angkutan umum yang banyak terdapat di Kota Padang, jarak menuju lokasi kurang lebih 5 km.
Masjid Raya Pekandangan Pelok
Masjid ini terletak di Nagari Pakandangan Kabupaten Pariaman. Didirikan pada tahun 1865.
Bagaimana menuju lokasi?
Lokasi masjid berjarak kurang lebih 60 km dari Kota Padang.
Masjid Raya Bayua
Terletak di Kawasan Salingka Danau Maninjau Kabupaten Agam Barat. Masjid ini memiliki menara yang mengelilingi bangunan utama masjid. Masjid Raya Bayua terletak di perbukitan dan berhawa cukup sejuk. Bangunan masjid baru saja direnovasi, sehingga kesan modern lebih terlihat. Hanya atap masjid saja yang masih dipertahankan keasliannya. Bagian atap menyerupai puncak menara yang berbentuk bulat. Jika diperhatikan bangunan masjid lebih mirip pagoda yang ada di Thailand.
Bagaimana menuju lokasi?
Untuk menuju lokasi Masjid Raya Bayua dapat ditempuh melalui perjalanan darat menggunakan mobil berjarak sejauh 114 km dari Kota Padang .
Masjid Siti Manggopoh Tanjung Mutiara Agam Barat
Terletak di Kabupaten Agam Barat berjarak 114 km dari Kota Padang.
Masjid Raya Bengkudu
Di sekeliling masjid ini terdapat kolam pemandian yang banyak dikunjungi warga setiap harinya. Atap masjid bertingkat-tingkat mirip atap bangunan masjid di Pulau Jawa.
Masjid –masjid lain yang mempunyai nilai sejarah antara lain:
Masjid Lima Kaum
Limo Kaum merupakan salah satu nagari yang termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar. Nagari ini dekat dengan Kota Batusangkar, ibu kota Kabupaten Tanah Datar.
Bagaimana menuju lokasi?
Untuk menuju lokasi masjid Lima Kaum, jarak yang harus ditempuh adalah 102 km dari Kota Padang menuju Batusangkar.
Masjid lainnya:
- Masjid Syeikh Burhanudin, Pariaman
- Syekh Mangsiangan, Koto Laweh
- Masjid Raya Ganting, Padang
- Masjid Raya Pakandangan,, Padang Pariaman
- Masjid Raya Taluk, Agam
- Masjid Raya Bingkudu, Agam
Wisata Religi Ziarah Makam
Makam Syekh Burhanudin
Syekh Burhanudin merupakan ulama kebanggaan warga Sumatera Barat, beliau adalah penggagas pertama menjadikan fungsi surau (masjid) sebagai sarana pendidikan formal. Makam Syekh Burhanudin selalu ramai di kunjungi oleh para peziarah yang datang dari berbagai daerah. Makam ini terletak di Nagari Ulakan Kecamatan Nan Sabaris Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat. Tepatnya 20 km barat daya Kota Padang. Banyak peziarah yang datang ke makam Syekh Burhanudin berasal dari luar kota seperti Jambi, Sumatera Utara, Bengkulu bahkan manca negara seperti Brunai dan Malaysia. Para pengunjung ini melakukan ritual Basapa. Basapa adalah mengenang wafatnya Syekh Burhanudin. Kegiatan ini dijaga terus oleh penganut Tarikhat Sattariyah.
Keberadaan makam ini mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap kondisi perekonomian Kabupaten Pariaman tepatnya di Nagari Ulakan.
Makam Syekh Burhanudin berukuran 1 m x 2 m dikelilingi oleh jeruji besi. Diatas makam itu terdapat bingkai besar bertuliskan huruf arab gundul. Peziarah dapat masuk ke dalam lokasi makam secara bersama-sama dengan kapasitas 15 hingga 20 orang. Arsitektur atap makam dibuat berciri khas Minangkabau.
Bagaimana menuju lokasi?
Untuk menuju makam Syekh Burhanudin dapat menggunakan transportasi umum dari Kota Padang menuju Ulakan kecamatan Ulakan Tapis Kabupaten Padang Pariaman dengan jarak tempuh kurang lebih 60 km. Tarif angkutan umum Rp. 20.000,- hingga Rp 25.000,-.
GLOSSARIUM
Bagonjong : atap berundak khas Minangkabau
Basapa : acara yang diadakan untuk memperingati wafatnya Syekh Burhanudin
Bedug : alat yang terbuat dari kulit lembu, dibunyikan dengan cara dipukul, untuk
memberitahukan waktu shalat
Kubah : bagian atap masjid
Luhak :
Masjid : tempat ibadah umat Islam
Menara : bangunan tinggi yang berfungsi sebagai pengeras suara saat adzan
Nagari : pemerintahan terkecil setingkat desa
Tarikat Sattariyah : salah satu ajaran Islam yang dianut oleh kelompok Islam tertentu,
berpusat di Sumatera Barat
patut dicoba banget ni buat wisata religi ke sumatera barat, semoga ada kesempatan nantinya :)
ReplyDelete