Konten [Tampil]
Papua adalah provinsi yang terletak di bagian timur Indonesia dan merupakan provinsi terluas di Indonesia. Papua berdiri menjadi provinsi sejak tahun 2003 ini memiliki luas 808.105 km persegi dan merupakan pulau terbesar di Indonesia, dan pulau terbesar kedua di dunia setelah Denmark.
Sejarah Papua
Sekitar tahun 500 M Papua awalnya bernama Tungki yang merupakan pemberian warga Tiongkok. Asal muasal penemuan ini tercatat dalam sebuah catatan harian seorang pedagang Tiongkok yang menyebutkan asal muasal rempah-rempah yang diperoleh oleh para pedagang Tiongkok tersebut. Selanjutnya pada 600 M kerajaan Sriwijaya menyebut nama Tungki menjadi Janggi hal ini berdasarkan tulisan di Kertagama pada 1365. Pada 700 M pedagang Persia dan Gujarat dan India mulai berdatangan ke Papua setelah melihat pedagang Tiongkok yang sukses mendapatkan rempah-rempah dari tanah Papua. Mereka menyebut nama Papua sebagai Ujung Samudra.
Pada 1300 M, kerajaan Majapahit mengunjungi tanah Papua dan mengenal daerah ini sebagai Wanin dan Sram. Pada abad ke 14 Kepulauan Papua dikuasai oleh kerajaan Tidore yang kemudian menamakan Papua dengan sebutan Papa-Ua yang artinya tidak bergabung atau tidak bersatu. Hal ini berarti pulau ini tidak ada raja yang memerintah.
Pulau Emas
Pada abad ke-15 pelaut asal Portugis menyebut wilayah Papua dengan nama "OS Papuas" Selanjutnya pelaut asal Spanyol juga memberi nama Papua dengan sebutan Papua Isla de Oro atau Island of Gold yang artinya Pulau Emas.
Tanda-tanda begitu berharganya pulau Papua sudah terlihat sampai disini. Papua tidak hanya memiliki kekayaan alam berupa rempah-rempah namun juga
Harga Emas Papua per gram 2019
Emas Papua memang selalu menyimpan misteri yang membuat banyak orang mengimpikannya. Bahkan harga emas Papua per gram pada 2019 cukup stabil dan menjadi daya tarik bagi investasi masa depan
Emas Papua Indonesia
Indonesia patut berbangga memiliki Papua dengan potensi emas yang diakui dunia. Emas Papua Indonesia akan menjadi simbol bagi kesejahteraan Indonesia khususnya apabila pemerintah Indonesia serius memperhatikan potensi emas Papua yang ada di Indonesia.
Tambang Emas Papua
Papua mulai dikenal saat memiliki tambang tembaga dan emas. Banyak penjajah yang menginginkan tanah Papua dan berburu emas di tambang emas Papua. Oleh karena itu banyak sekali spekulasi yang bermunculan yang pada akhirnya adalah perburuan tambang emas Papua.
Emas Papua Freeport
PT Freeport adalah satu-satunya perusahaan yang diberikan kewenangan untuk mengolah emas Papua. Emas Papua Freeport berhak melakukan penambangan yang berdasarkan undang-undang yang telah disepakati dengan pemerintah Indonesia tentunya.
Sejarah Tambang emas Freeport Papua
Sejarah tambang emas Freeport Papua diawali Berdasarkan Undang-undang Nomor 1 tahun 1967 tentang penanman modal Asing (PMA), Pemerintah Indonesia melakukan penandatanganan kontrak pengeksploitasian tambang di Irian Jaya dengan PT Freeport.
Pada tahun 1991 telah dilakukan penandatanganan kontrak kedua setelah 30 tahun eksploitasi emas oleh PT Freeport dengan opsi perpanjangan 2 kali 10 tahun, sehingga PT Freeport akan menyelesaikan eksploitasi pada tambang emas Papua pada 2041 nanti.
Freeport Indonesia
Sejak awal berdiri Freeport Indonesia memiliki komitmen untuk memajukan negeri melalui berbagai kontribusi langsung dan tidak langsung untuk masyarakat Indonesia dan khususnya masyarakat Papua.
Sumbangsih Bagi Negeri
Diantara sumbangsih yang diberikan Freeport Indonesia adalah dengan membangun bandara Timika, pembangunan perumahan layak huni untuk masyarakat Papua di beberapa titik. Selain itu melalui program CSR Freeport Indonesia memberikan kewenangan kepada kemitraan dengan masyarakat yang diwakili oleh Lembaga Pengembangan Masyarakat Amunge dan Kamoro (LPMKA).
Freeport Indonesia juga memberikan sumbangsih Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar 4,2 Triliun pada 2019 serta penghargaan Indonesia Mining Association Award (IMA).
Sejak tahun 2014 Freeport Indonesia telah mempercayakan pengelolaan dana sebesar US$92,2 Juta kepada LPMKA, sedangkan total dana yang digelontorkan sejak tahun 1991-2014 adalah US$1,3 Miliar.
Kontribusi untuk masyarakat
Diantara kontribusi Freeport Indonesia untuk masyarakat adalah kontribusi langsung dan kontribusi tidak langsung. Sejak tahun 1991-2014 kontribusi langsung Freeport Indonesia mencapai USD 15,8 Miliar serta di tahun 2014 mencapai USD 500 juta. Kontribusi langsung ini meliputi pajak, devisa, royalti, dividen, dan biaya. Sedangkan kontribusi tidak langsung sejak tahun 1991-2014 mencapai USD 29,5 Miliar, dan di tahun 2014 mencapai 3,4 Miliar. Kontribusi tidak langsung ini meliputi gaji, upah, dan pembelian dalam negeri.
Di bidang kesehatan Freeport Indonesia telah membangun Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) tipe-C yang akan melayani masalah kesehatan masyarakat Papua.
Pelayanan kesehatan dengan didirikannya Rumah sakit ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi tenaga kesehatan yang melayani masyarakat mulai dari puskesmas maupun klinik yang tersebar di pelosok tanah Papua.
Pemberantasan Malaria oleh Freeport Indonesia
Penyakit Malaria adalah salah satu penyakit endemik mematikan yang sering ditemukan pada masyarakat Papua. Wilayah yang sebagian besar masih berupa hutan belantara merupakan tempat hidup yang sangat cocok bagi nyamuk pembawa penyakit malaria. Kepala Unit Pelaksana Teknis Aids, TB dan Malaria Dinkes Kesehatan Provinsi Papua mengutrakan bahwa ada tiga faktor utama maraknya penderita malaria di Papua yakni nyamuk dewasa, jentik nyamuk dan plasmodium atau bibit penyakit lainnya dari ketiga faktor tersebut yang paling berpengaruh adalah faktor lingkungan yang kondusif terhadap tumbuh kembangnya bibit malaria.
Jenis penyakit malaria yang sangat berbahaya bagi masyarakat Papua adalah Tropikana dan Tertiana. Malaria Tropikana adalah jenis malaria akut yang dapat menyerang penderita dan sangat mematikan sedangkan malaria tertiana adalah jenis malaria kambuhan. Baru-baru ini jenis penyakit Malaria mix adalah gabungan Tropikana dan Tertiana adalah jenis malaria yang sangat menakutkan bagi masyarakat Papua. Malaria mix dapat menyerang siapa saja bahkan beberapa kasus di perbatasan Indonesia - Papua Nugini malaria ini menyerang anggota Satgas Pengamanan Perbatasan.
Untuk melakukan penanganan terhadap kasus malaria ini Freeport Indonesia melalui unit kesehatan senantiasa melalukan berbagai penanganan penyakit malaria melalui penyuluhan bahaya malaria, penyebaran informasi penanggulangan malaria dan melengkapi fasilitas kesehatan di unit kesehatan yang ada di masyarakat.
Pemberantasan Malaria oleh Freeport Indonesia
Penyakit Malaria adalah salah satu penyakit endemik mematikan yang sering ditemukan pada masyarakat Papua. Wilayah yang sebagian besar masih berupa hutan belantara merupakan tempat hidup yang sangat cocok bagi nyamuk pembawa penyakit malaria. Kepala Unit Pelaksana Teknis Aids, TB dan Malaria Dinkes Kesehatan Provinsi Papua mengutrakan bahwa ada tiga faktor utama maraknya penderita malaria di Papua yakni nyamuk dewasa, jentik nyamuk dan plasmodium atau bibit penyakit lainnya dari ketiga faktor tersebut yang paling berpengaruh adalah faktor lingkungan yang kondusif terhadap tumbuh kembangnya bibit malaria.
Jenis penyakit malaria yang sangat berbahaya bagi masyarakat Papua adalah Tropikana dan Tertiana. Malaria Tropikana adalah jenis malaria akut yang dapat menyerang penderita dan sangat mematikan sedangkan malaria tertiana adalah jenis malaria kambuhan. Baru-baru ini jenis penyakit Malaria mix adalah gabungan Tropikana dan Tertiana adalah jenis malaria yang sangat menakutkan bagi masyarakat Papua. Malaria mix dapat menyerang siapa saja bahkan beberapa kasus di perbatasan Indonesia - Papua Nugini malaria ini menyerang anggota Satgas Pengamanan Perbatasan.
Untuk melakukan penanganan terhadap kasus malaria ini Freeport Indonesia melalui unit kesehatan senantiasa melalukan berbagai penanganan penyakit malaria melalui penyuluhan bahaya malaria, penyebaran informasi penanggulangan malaria dan melengkapi fasilitas kesehatan di unit kesehatan yang ada di masyarakat.
Dengan berbagai kontribusi Freeport Indonesia diharapkan dapat mensejahterakan masyarakat lokal dan masyarakat Indonesia serta pembangunan di negeri ini. Terutama di bidang ekonomi, kesehatan dan pendidikan.
#NarasiDariPapua
#MiningofLife
#FreeportIndonesia
#NarasiDariPapua
#MiningofLife
#FreeportIndonesia
Sayangnya kilau emas di sana belum dirasakan merata oleh seluruh masyarakat. Ketimpangan ekonomi dan pendidikan masuh cukup besar
ReplyDeleteMemang di Papua hanya ada beberapa saja ya yang diperbolehkan untuk mengelola emas papua
ReplyDeleteKenapa orang papua sering disebut Mutiara hitam, padahal disana itu banyak emasnya. Harusnya kan disebut anak emas
ReplyDelete