Konten [Tampil]
Hidup di zaman milenial memang butuh effort yang tinggi agar bisa tetap ‘lurus’dalam pergaulan. Apalagi keberadaan media sosial seakan-akan menjadi penentu kemana arah angin bertolak. Kemarin heboh isu tentang A hari ini bicara B dan besok pasti sudah memutuskan C, tak ada yang pasti dalam sebuah usaha mencari sumber yang benar dari sebuah berita. Tinggal waktu dan Tuhanlah yang tahu sebuah kebenaran.
sumber : pixabay |
Jangan berpikir bahwa pendapat orang banyak adalah sebuah kebenaran, karena berita yang didukung oleh banyak orang yang berpikiran salah bisa jadi menjadi sebuah kebenaran padahal sejatinya yang salah tetaplah salah. Lalu bagaimana sikap kita agar tak salah memihak apakah yang kita yakini benar adalah kebenaran sebenarnya?
Post kali ini akan mengungkap ciri-ciri berita hoax yang perlu Anda ketahui:
Sumber yang diragukan kebenarannya
Zaman media sosial semua warga memiliki hak menjadi sumber berita. Platform yang digunakan untuk menulis suatu berita pun banyak sekali ada media sosial seperti Facebook, twitter, Youtube, hingga laman blog pribadi. Setiap orang yang menulis tentu memiliki pemikiran yang berbeda sesuai yang ia yakini sehingga jika kita menshare berita atau status seseorang itu artinya kita mempercayai pemikiran si empunya status.
Jika apa yang kita sebarluaskan diteruskan oleh orang lain dan itu sambung menyambung hingga tak terbentung lalu viral lah sebuah status tersebut, artinya sebanyak orang yang memviralkan maka sebanyak itu pula orang yang memiliki pemikiran yang sama dengan yang punya status. Lalu apa yang akan terjadi selanjutnya si empunya status akan menjadi seorang yang bertanggung jawab terhadap status yang ia buat, entah itu benar atau salah.
artikel terkait : 10 Pekerjaan yang membutuhkan jurusan Komputer
artikel terkait : 10 Pekerjaan yang membutuhkan jurusan Komputer
Dalam sebuah tulisan ilmiah biasanya ketika kita mengutip pernyataan seseorang tentulah harus disertakan sumber yang benar, dimana dia menuliskan dipublikasikan dimana, halaman berapa dan harus resmi sumbernya barulah diyakini bahwa apa yang kita tulis dapat dipertanggungjawabkan.
Tidak berlaku untuk media sosial berita yang terlanjur viral tersebut akan segera membentuk opini publik dan berpengaruh terhadap pemikiran masyarakat luas. Jika itu berita baik maka ramai-ramai masyarakat akan baik pemikirannya namun jika berita itu berupa provokasi tentu akan sama pula pemikiran orang banyak sehingga terbentuklah opini yang menyesatkan banyak orang? Lalu siapa yang bertanggung jawab? Tentu tak ada yang mau bertanggungjawab karena sumber aslinya telah hilang tak berbekas di balik semua proses copy paste dan saduran tulisan asli tadi.
Inilah bahayanya jika ada banyak status/ tulisan yang bersumber dari orang yang tidak kompeten di media sosial.
Provokasi yang halus maupun kasar
Berita Hoax biasanya terkandung unsur provokasi baik halus maupun kasar. Provokasi halus menggiring secara halus opini publik sehingga orang yang membaca lalu setuju dengan pemikiran tersebut akan terbentuk opini nya yang kemudian akan membuat tulisan/status yang sama pula. Provokasi kasar disampaikan secara langsung oleh orang-orang tertentu maupun kelompok baik di media sosial maupun di ruang ruang chatting pribadi atau grup tertentu. Waspadai kedua jenis provokasi ini dengan cara menyaring terlebih dahulu sebelum menyebarluaskan ke orang lain.
artikel terkait : Tips Pintar Mengatasi Penipuan Online
artikel terkait : Tips Pintar Mengatasi Penipuan Online
Meminta untuk disebarluaskan
Berita HOAX biasanya terkandung unsur meminta disebarluaskan baik langsung maupun secara tidak langsung,
Misalnya ada tulisan
“Sebarluaskan!”
“Silahkan di copy paste”
“Sampaikan kepada orang terdekat Anda”
“jangan lupa share”
“Jika tulisan ini bermanfaat silahkan dishare ke banyak orang di kontak Anda”
Permohonan disebarluaskan yang biasanya terdapat dibagian bawah tulisan ini adalah trik-trik bagi kelompok tertentu yang memiliki beberapa tujuan seperti publisher/ influencer yang memang menginginkan tulisan atau postingan mereka viral. Ada apa dibalik tulisan viral dari seorang publisher?
Tulisan viral bagi seorang yang berprofesi publisher adalah bagian dari pekerjaan mereka untuk mencari uang. Semakin viral sebuah tulisan tersebut semakin banyak uang yang mereka dapatkan. Dari mana sumber uang tersebut? Dari view, kunjungan dan follower yang mereka dapatkan dari orang banyak. Mereka memang sumber penghasilan nya di situ. Dibayar oleh mesin pencari dengan jumlah view/klik orang banyak.
Jadi semakin banyak orang menyukai berita-berita hoax akan semakin giat mereka menulis tentang tema tersebut. Akan semakin kaya lah orang –orang tersebut.
Bisa dengan mudah di share/dibagikan
Tulisan/postingan yang dengan mudah dishare/dibagikan sengaja dibuat agar semakin banyak diketahui oleh khalayak, dengan begitu mudah terbentuk opini banyak orang terhadap suatu pemikiran tertentu.
Cara Mengatasi Agar berita Hoax terhenti penyebarannya
Sebagai masyarakat yang cerdas sudah selayaknya mengetahui mana informasi atau berita yang cukup kita ketahui tanpa harus disebarluaskan mana berita atau informasi yang penting untuk diumumkan.
STOP
Jika telah jelas berita tersebut adalah hoax sebaiknya STOP menyebarluaskan berita itu. Tak perlu latah ikut-ikutan share apalagi copas di status kita.
Saring sebelum Share
Mulailah menyaring terlebih dahulu informasi apapun yang kita terima. Jangan mudah di share begitu saja, ingat sekali kita mengklik tombol share maka saat itu pula berita tersebut akan menyebarluas tanpa bisa dikendalikan.
Nah, demikian sharing kita tentang ciri-ciri tulisan hoax, semoga dapat mencerahkan! Say No More Hoax,Guys!
No comments
Terimakasih ya, telah berkunjung di blog saya. Bila ada waktu luang saya sempatkan berkunjung balik. Semoga silaturrahim kita terjalin indah.