Konten [Tampil]
Sudah lama saya merindukan timeline adem ayem, tentram sentosa seperti dulu kala. Yah, akhir-akhir ini memang time line khususnya lini masa media sosial tidak bersahabat lagi. Sedikit saja issu digulirkan di media sosial akan ditanggapi berbeda oleh banyak netizen. Seakan-akan pendapat merekalah yang paling benar. Orang lain salah semua. Parahnya sikap merasa benar ini kadang diluarbatas pemikiran kita sebagai manusia normal. Sampai benci setengah mati dengan suatu issu atau sebaliknya sangat mengagungkan sesuatu hingga tak habis kita memikirkan.
Yah, zaman digital yang semua berkumpul dalam satu wadah yang dinamakan media sosial ini memang sangat masif terhadap issu –issu tertentu yang sangat sensitif. Akibatnya terdapat beberapa kelompok yang memiliki pandangan dan sikap yang berbeda secara ekstrem satu dengan yang lain.
Satu Kata satu Cerita
Namun suhu Linimasa sedikit mereda saat Opening Asian Games. Linimasa seakan punya satu kiblat, satu pandangan dan pemikiran serta satu euforia yakni Indonesia satu. Semua mata tertuju pada satu acara yang sukses merangkul pandangan-pandangan yang tadinya berbeda dalam tajuk OpeningCeremonyAsiangames.
Yah, tagar OpeningCeremonyAsianGames sukses menjadi trending topik nomor satu dunia. Semua berdecak kagum dengan rangkaian acara ceremony Asian Games yang ditata apik oleh sang penata acara Wisnu Wardana dkk. Musik, tarian, serta latar belakang panggung yang apik serta mencirikan Indonesia adalah rangkaian acara yang memukau semua mata.
Saat itu semua berdecak kagum dan bangga dengan Indonesia. Meskipun ada segelintir orang yang tetap saja mengambil kesempatan memecahbelah dengan melempar issu tidak penting namun semua terbantahkan dengan trending topik di media sosial baik Twitter, Instagram dan Facebook.
Tarian dari Aceh, Jawa hingga Papua sukses dibuat sangat apik dan memukau penonton di Gelora Bung Karno maupun pemirsa yang memantau dari televisi di rumah masing-masing. Indonesia satu Kami bangga Indonesia.
Dukungan terhadap Atlet
Satu persatu cabang olahraga menunjukkan kemampuan para atlet-atlet Indonesia. Medali pun berhasil diraih para atlet dengan perjuangan penuh dan disaksikan oleh jutaan mata masyarakat Indonesia yang menaruh harapan besar kepada para atlet.
Medali emas, perak dan perunggu berhasil didapat dan disambut keriuhan para penonton baik di tribun yang menyaksikan langsung pertandingan maupun di rumah lewat postingan, komentar para netizen. Semua satu suara, satu arah dan satu Indonesia.
Peranan netizen tidak bisa dipandang sebelah mata terhadap tersebar luasnya informasi keberhasilan para atlet. Masyarakat Indonesia yang tidak menyaksikan secara langsung heroiknya perjuangan para atlet bisa merasakan euforia kemenangan melalui postingan di Facebook, twitter maupun Instagram.
Bintang-bintang baru pun bermunculan. Mendadak masayarakat Indonesia menjadi hobi olahraga, mencintai olahraga dan ingin menjadi salah satu dari atlet yang sukses hingga tahap ini. Atlet menjadi selebritas diperbincangkan oleh se jagad netizen, dielu-elukan dan beramai-ramai add akun media sosial idola mereka.
Saat itulah bangsa Indonesia satu suara. Bangga dengan prestasi para atlet serta sama-sama mendukung tanpa menghiraukan berbagai perbedaan yang selama ini menjadi sangat sensistif. Tak ada issu sara saat itu. Tak ada tagar kelompok maupun golongan yang ada hanyalah satu Indonesia bangsa tercinta. Kami bangga menjadi bagian dari Indonesia.
Hingga satu-persatu medali diraih dan menempatkan posisi Indonesia menjadi peringkat ke-empat sebuah sejarah baru dalam seluruh rangkaian Asian Games 2018 di tanah air.
Sampai saat penutupan berlangsung, masyarakat Indonesia dibuat haru dengan prestasi para atlet yang dengan segenap usaha dan perjuangan mereka mempersembahkan yang terbaik untuk bangsa ini.
Terimakasih Asian Games 2018.
Karena mu kami bersatu.
Indonesia
No comments
Terimakasih ya, telah berkunjung di blog saya. Bila ada waktu luang saya sempatkan berkunjung balik. Semoga silaturrahim kita terjalin indah.