Pukul 7.00 setiap hari adalah waktu mengawali aktivitas sehari-hariku, setelah sebelumnya berjibaku dengan tugas rumah tangga menyiapkan sarapan dan bekal siang anak-anak dan suami lalu lanjut dengan mempersiapkan keperluan diri sendiri yang akan di bawa ke sekolah.

Alhamdulillah, inilah rutinitas selama kurun waktu 12 tahun. Mengajar di madrasah yang tak jauh dari tempat tinggal. Memang jaraknya dekat namun kewajiban sebagai guru negeri mengharuskan jam hadir selama 37,5 jam/Minggu inilah yang menjadi aku harus selalu hadir di sekolah paling lambat 7.30 pagi dan pulang sore hari pukul 15.30 sore.

Kalau saja tak ada angkot entah apa jadinya aku sekarang. Yah angkot banyak sekali berjasa untukku terutama ketika  menyelesaikan sekolah menengah pertama hingga kuliah.

Tamat Sekolah dasar ayah menitipkan ku ke rumah family di kota. Sehingga sekolah lanjutan tingkat pertama ku juga di kota jauh dari rumah Ayah.

Sebuah status di Facebook yang ditulis oleh blogger kece idolaku muncul di timeline Facebook.

Sejak punya anak 3 dengan usia yang relatif berdekatan agaknya perlu berpikir ulang jika mau merencanakan berlibur. Soalnya banyak sekali yang mesti direncanakan matang, masalah tiket, penginapan, tujuan wisata hingga kenyamanan anak-anak di perjalanan.

Sepanjang bulan April ini kita diingatkan dengan sosok perempuan bersahaja yang dijadikan barometer kebangkitan kaum wanita di tanah pertiwi yaitu perjuangan Ibu Kartini. Perjuangan kartini dalam mengembalikan hak-hak kaum wanita pada zaman penjajahan Belanda agaknya menjadi alarm bagi kaum wanita untuk selalu berbenah diri.

Siapa yang mau terjerumus dengan sebuah masalah? Tentulah tidak ada satu diantara kita yang ingin berlarut dalam sebuah  masalah. Ingin cepat-cepat selesai dari lingkaran masalah, ingin cepat melupakan masalah bahkan tak ingin berhubungan lagi dengan sebuah masalah.

Semenjak memiliki tuntutan multitasking paling sebel kalau ada job dadakan dari  klien hape lagi error dan tak mau diajak kompromi. Hasilnya pekerjaan jadi amburadul, Deadline jadi molor, kebutuhan foto yang mendesak jadi seadanya. Belum lagi urusan memori hape yang penuh belum backup. 

Kalau sudah begini pasti akan berimbas ke mood deh. Ide tulisan kabur entah kemana, mentok tidak bisa lanjut dan akhirnya akan menjadi beku di dasboard. 

Inilah tantangan di era serba instan dan cepat seperti kilat seperti saat ini. Aku membutuhkan hape yang bisa memenuhi semua kebutuhan dengan cepat dan nyaman. 

Kota Lampung adalah kota yang tak bisa terlupakan begitu saja terutama di awal awal pernikahan dulu. 

Siapa yang sering telat makan?

Wah ini mah aku banget. Terutama pagi hari yang terasa menyempit berkejaran dengan waktu.

Angin Pantai menyapaku saat kaki menjejak di tepian Laut. Pepohonan kelapa bergoyang-goyang seakan-akan melambaikan tangan selamat datang kepadaku. Sungguh angin yang terasa sejuk mengena kulit, meneriakkan gaung agar aku segera berlari menyapa ombaknya.

Pantai Laguna begitu lah tempat cantik nan elok ini dikenal. Keelokannya sangat terkenal bagi setiap pengendara bus maupun pengunjung yang melewati  daerah bagian selatan dari Provinsi Bengkulu ini. 

Siapa yang suka takut dengan kolesterol jahat yang terkandung pada gorengan?

Cuunggg!!

Apalagi gorengan yang ada di Abang-abang pinggir jalan, suka nemu sih Abang yang masih menggunakan minyak dengan kondisi yang tidak baik lagi, misalnya nih warnanya sudah hitam pekat, dipakai berkali-kali, wah kalau sudah begini masih yakin gorengan yang dihasilkan tidak membahayakan?