Konten [Tampil]
Pernahkah kita mendengar nama Sutan Takdir Ali Syahbana?
Kita tidak pernah mengenal mereka namun kita tau pemikirannya, karyanya dan jejak hidupnya. Kita tau tentang ilmu dan mempelajarinya tentu karena ada jasa otentik yang ditinggalkan oleh para penemunya.
Nah, bagaimana dengan kita? Apa yang akan kita warisan untuk anak cucu kita? Kalau banyak harta yang akan kita wariskan apa bisa menjamin akan terus menerus utuh hingga nanti? Yang namanya harta pasti ada masanya akan habis.
Hanyalah ilmu yang ditulis adalah warisan yang abadi. Ilmu yang dapat dipelajari secara turun temurun dan selalu mengalir amalannya.
Menulis lah
Menulis itu mudah kalau kita melakukan dengan senang hati tanpa beban, salah dan benar urusan nanti. Namun kalau kita melihat apa tujuan kita hidup tentu kita akan memikirkan bahwa apa yang kita tulis bermanfaat atau tidak untuk orang lain, maka tulisan yang bermanfaat lah yang dapat berumur panjang baik karyanya maupun amalannya.
Penulis adalah puncak profesi
Profesi apakah di kehidupan ini yang tidak membutuhkan tulisan? Ilmu yang tingkatnya paling tinggi pun membutuhkan tulisan untuk mengabadikannya. Dokter harus menulis agar ilmunya menurun dan bermanfaat untuk orang lain, ilmuwan harus menulis agar hasil riset ya diketahui dan dinikmati oleh orang lain. Menjalankan profesi apapun puncaknya adalah menulis karena tulisan adalah buah pemikiran yang dapat diketahui oleh banyak orang. Menjadi dokter harus menulis agar pemikirannya diketahui oleh banyak orang. Menjadi pengusaha harus menulis agar ilmunya bermanfaat untuk orang lain.
Tulisan adalah dunia ketiga
Aku ingat dalam sebuah kuliah yang diberikan oleh salah satu profesor di kampus ternama kotaku, beliau mengungkapkan bahwa dunia tulisan adalah dunia ketiga yang berisi tentang buah pikir, ilmu, penelitian dan hasil-hasil peradaban manusia. Jika tempat kita saat ini adalah dunia ke-satu yaitu dunia sebenarnya, yang semua bendanya memiliki zat nyata. Ada unsur padat yang bisa dirasa, diraba dan dilihat. Makhluk hidup dan tak hidup yang ada di sekitar kita. Batu, air, api, pasir. Manusia, hewan, tumbuhan, jasad renik maka dunia kesatu adalah semua yang nyata adanya.
Dunia kedua didefinisikan dengan seluruh makhluk gaib yang dipercaya oleh umat manusia mendiami bumi, langit dan semua yang tak terlihat. Semua kepercayaan dan agama meyakininya ada malaikat, jin syaitan, dewa, iblis dan segala sesuatu yang diyakini oleh manusia ada namun tak berwujud.
Sedangkan dunia ketiga adalah dunia imajinasi dialah dunia tempat berkumpul nya ide, imajinasi, tulisan dan segala sesuatu hasil pemikiran manusia, tempatnya berupa karya-karya ilmiah, hasil hasil penelitian, karya-karya sastra tulisan, cerita dongeng serta bentuk khayalan manusia. Dunia ketiga bisa diciptakan dan di buat seakan-akan nyata adanya. Inilah dunia tulisan, kita bisa berimajinasi di sini, kita bisa berekspresi sebebasnya.
Maka mulailah menulis, buat lah pemikiranmu menjadi outentik dan kelak bisa diwariskan untuk anak cucumu nanti. Agar mereka tau bahwa kita pernah ada dan memberikan manfaat untuk mereka kelak. Agar nama kita tetap abadi meskipun jasad telah berkalang bumi.
Maka mulailah menulis, buat lah pemikiranmu menjadi outentik dan kelak bisa diwariskan untuk anak cucumu nanti. Agar mereka tau bahwa kita pernah ada dan memberikan manfaat untuk mereka kelak. Agar nama kita tetap abadi meskipun jasad telah berkalang bumi.
Tulisan adalah Amal Jariyah
Tulisan adalah amal jariyah yang tidak terputus amalannya. Maka menulislah dengan ilmu dan berbagilah yang bermanfaat.
Selamat mewarisi keabadian.
Selamat mewarisi keabadian.
Tulisan adalah dunia ketiga. Kereen.. nice post.. salam knal mba :)
ReplyDeleteSalam kenal juga
DeleteTulisan adalah dunia ketiga. Menarik, mbak 😊 jadi alangkah sayangnya ya jika kita hanya paham tentang dua dunia seperti yang di atas, tetapi terlupa untuk belajar tentang yang ketiga
ReplyDeleteTulisan adalah dunia ketiga. Menarik, mbak 😊 jadi alangkah sayangnya ya jika kita hanya paham tentang dua dunia seperti yang di atas, tetapi terlupa untuk belajar tentang yang ketiga
ReplyDeleteMari menulis agar kita ada di dunia ketiga
DeleteSetuju, tulisan itu amal jariyah. Dengan menulis kita tak akan pernah mati, sekalipun udah tak ada di dunia ini algi :)
ReplyDeleteBetul banget
DeleteDengan menulis kita dapat berbagi
ReplyDeleteYup bener banget
DeleteAlhamdulillah dpt ilmu baru dari tulisan ini tentang dunia ke satu, dua dan tiga. Terima kasih mba ^^
ReplyDeleteSama sama
DeleteSemoga niatan kita menjadikan tulisan warisan dan amalan jariyah dijabah Allah SWT. Amiin YRA.
ReplyDeleteSalam kenal ya mbak
Salam kenal juga mba Annisa
DeleteLove the last quote...:tulisan adalah amal jariyah yang tak terputus amalannya...Setujuuu!
ReplyDeleteSemoga kita terus semangat membagikan kebaikan lewat tulisan ya Mbak:)
Semoga menginsfirasi
DeleteSUKAAA! Tulisannya baru banget buat aku mbak. Di setiap lini kehidupan kita pasti butuh menulis ya ternyata. Thanks for sharing!
ReplyDeleteBetul mari menulis
DeleteTulisan adalah dunia ketiga dan tulisan adalah amal jariyah...dua quote yang membuat semakin yakin buat menulis terus...
ReplyDeleteSemoga sukses menjadi penulis
DeleteSemoga tulisan kita mampu menjadi amal jariyah bagi kita. Aamiin
ReplyDeleteAminn
DeletePas baca Tulisan Adalah Dunia Ketiga, seketika saya teringat J.R.R Tolkien dengan dunianya yang kemudian dituangkan dalam tulisan sehingga saya bisa membacanya dan menikmatinya sampai saat ini.
ReplyDeleteSip, semoga kita bisa mewariskan untuk anak cucu kita
DeleteDengan menulis, kita juga sudah melakukan antisipasi terhadap lemahnya otak dalam mengingat sesuatu. Makanya Ali bin Abi Thalib mengatakan: Ikatlah ilmu dengan menuliskannya!
ReplyDeleteMba novia penulis sebenarnya hormat mba..
DeleteMenulis adalah amal jariyah. Setuju Mba. Sehingga tidak asal saja dalam menulis... hehe..apalagi sampai menyakiti orang lain lewat tulisan.
ReplyDeleteMenulis yang bermanfaat
DeleteBetul banget Mba...jika cengan menulis kita bisa berbagi hal yang bermanfaat mengapa tidak? Setuju dengan quote menulis adalah amal jariyah. Semoga saya bisa istiqamah juga menulis.
ReplyDeleteAminn
DeleteMenulis sebagai sarana kita untuk berbagi. Semoga bisa menjadi amal jariyah. Aamiin
ReplyDeleteTetap menulis menbar kebaikan
DeleteIya ya, dengan menulis kita akan meninggalkan pikiran-pikiran kita meski kita telah tiada. Untuk itu alangkah lebih baiknya kita menulis yang bermanfaat.
ReplyDeleteTerima kasih sudah diingatkan ya, Mbak.
Singkat, padat, nyampleng tulisannya. Sip!
ReplyDeleteMembaca dan menulis tentang kbaikan juga memperpanjang deretan catatn kebaikan
ReplyDeletemenulis adalah dunia ketiga, bagus juga ini mbak. Di mana kita bebas mengeluarkan imajinasi.
ReplyDeleteSalah satu cara untuk bisa abadi atau setidaknya berumur panjang adalah dengan menulis. Yuk menulis, meneruskan kebiasaan para ulama dan mewariskan keabadian
ReplyDeleteMenulis memang banyak manfaatnya, salah satunya dengan menulis bisa merubah dunia
ReplyDeleteAhh, soal menulis adalah puncak profesi jika dipikir betul juga, sangat malah. Semangat menulis! ^^
ReplyDeletesepakat mbak. saya berpikirnya menulis itu sama dengan menebar jaring amal jariyah. masalahnya, saya nulis di dunia maya saja. gimana kalau era internet berakhir?
ReplyDeleteMengikat ilmu dengan tulisan, makanya disebut puncak profesi ya. keren!
ReplyDeletetentang menulis adalah dunia ketiga, asli baru dengar dan ternyata makse sense juga :) Semoga kita semua istiqomah membaca dan menulis. aamiin..
Keren!
ReplyDeleteMenulis adalah puncak profesi!
Selain itu jg karena skill menulis ini yg paling complicated yaaa...
Ada skill berbahasa lainnya yg terintegrasi.
Menulis itu mudah kalau dilakukan dengan senang hati dan tanpa beban. Yupz! Yg bikin susah itu mindset kalo menulis itu susah. Jd udh berat duluan
ReplyDeleteBener Mbak, menulis bisa dianggap sebagai dunia mereka. Menulis dengan tata bahasa yang baik, menulis dengan tujuan yang mulia dan pengertiannya dapat dimengerti oleh siapapun dan bermanfaat, pasti akan selalu dikenanag tulisannya
ReplyDeleteSeperti katanya PAT kurang lebih'orang boleh pintar setinggi langit tp jika tidak menulis bukan apa2'. Menulis bekerja untuk keabadian
ReplyDelete