Rumah itu bernama Blogger Bengkulu

Saya ingat-ingat lupa kapan persisnya saya bergabung ke Blogger Bengkulu. Satu tahun yang lalu setelah bincang-bincang dengan emak Bobe (sebutan Blogger Emak-emak dalam komunitas Blogger Bengkulu) yaitu mba Mildaini, Ria M Fasha dalam sebuah chat Whatshap disebut-sebut akan dibentuk grup kecil yang menampung anggota blogger dari Bengkulu. Seingatku dulu, ketika di sebuah grup Emak-Emak Blogger sedang mencari blogger daerah maka Bengkulu termasuk daerah yang kekurangan blogger. Kalau dihitung dengan jari blogger bengkulu yang terdaftar dalam Kumpulan grup tersebut tidak lebih dari 4-5 orang saja. Entah karena ke-kudetan aku atau karena memang belum ketemu grupnya.

Apalagi beberapa kali aku melihat blogger ibukota maupun blogger kota-kota besar selalu ‘memamerkan’ kemeriahan sebuah acara yang bersponsor. Wah, asyik dong jika blogger diundang ke sebuah acara yang disponsori oleh brand-brand ternama. Dapat fee, godiebag, eh ada lomba blognya juga yang kemungkinan bisa mendapat hadiah keren seperti smartphone, peralatan rumah tangga, produk dll. 

Siapa yang tidak mupeng? Nah, ternyata pikiran kami sama. Mba Milda yang memiliki ide langsung eksekusi bersamaan dengan kedatangan acara kompasiana ke Bengkulu waktu itu. Yah, namanya emak-emak ada bawelnya dan semua mau serba cepat, perfecto. Tapi kalau enggak seperti itu aku tidak yakin Blogger bengkulu bisa seperti sekarang. 

Merangkul

Keberadaan Emak-emak di Blogger Bengkulu dirasakan sebagai tempat untuk belajar, curhat dan berbagi tips-tips nge-blog. Apalagi belakangan didukung pula oleh banyak ahli per bloggeran yang ternyata baru ketemu jodohnya di Blogger Bengkulu. Doi sebetulnya sudah lama nge-blog, setelah di Blogger Bengkulu justru grup ini semakin rame dan berisi. 

Bagaimana tidak berisi jika postingan PJV yang begizi ini harus ditelan mentah-mentah oleh anggota Bobe yang masih unyu-unyu. Alhasil seperti menuangkan air dalam gelas kecil ya..kebanyakan melubernya jadinya. Yah, nge blog aja masih tertatih-tatih tapi sudah diberikan materi tentang SEO, plugin, metadata, dsb. 

Namun disinilah uniknya, anggota baru dituntut untuk mau belajar agar bisa menyeimbangkan lankah teman-teman blogger kawakan, sementara blogger kawakan harus berbesar hati membimbing blogger baru untuk merangkak mengikuti arus perkembangan perbloggeran. 

Keberandaan emak-Emak

Inilah fungsi dari sebuah keluarga. Ketika ada yang bawelin maka anggota keluarganya akan ikut berdisiplin ria. Termasuk kebawelan dalam hal ‘pamer job’ yang disinyalir menjadi faktor penyebab anggota baru bobe terus belajar dan berbenah untuk sejajar haha..(ngaku deh..) Iya dong siapa yang enggak mupeng coba, ketika emak memamerkan baru saja menolak tawaran job 200.000 lah kitanya masih berharap datang job 20 ribuah haha..

Yah, dibalik itu semua tentu kerja keras dan kekonsistenan dari pribadi masing-masing akan menjadi batu loncatan, menjadi tolak ukur keberhasilan sebuah blog. 

Kopdar Seru 

Setiap ajang kopdar selalu saja ajang keriuhan anggota Bobe. Banyak guru banyak ilmu dan murid-murid dengan senang hati menerima kucuran ilmu cuma-cuma dari para mastah di Bobe. Setiap kali kopdar pasti ada ilmu baru yang akan dibawa pulang dan di praktekkan. Menurutku itu lah yang menjadi bekal penting seorang blogger. Semoga tetap terus berbagi ya para master.

Ladang itu sudah  mulai berbunga

Tak terasa ladang telah menampakkan hasilnya, satu persatu bunga mulai bermunculan, job-job mulai berdatangan dan disambut dengan senang hati oleh setiap anggota Bobe. Satu tahun adalah prestasi yang gemilang dari sebuah komunitas sehingga bisa menyebar manfaat untuk para anggotanya. Jaya terus Bobe semoga semakin menjadi rumah yang nyaman bagi para penghuninya.

#milad1bloggerbengkulu

#nulisserempak