Konten [Tampil]
Yang belanjanya di pasar ngacungg!!!
Mungkin banyak diantara kita yang memiliki tempat-tempat tertentu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Semua tempat-tempat tersebut banyak kelebihannya. Ada yang memilih untuk belanja ke supermarket dengan pertimbangan kenyamanan, tempatnya ber-AC, atau lebih banyak pilihan harganya. Ada yang memilih berbelanja ke pasar tradisional dengan alasan dapat ditawar, pilihannya banyak serta harganya agak miring. Tidak sedikit juga yang memilih berbelanja ke tukang sayur dengan pertimbangan hemat, tidak banyak pilihan yang menyebabkan membengkaknya pengeluaran hehe..
Semua pilihan itu terserah pada pribadi masing-masing sih... kalau aku lebih suka berbelanja kebutuhan sehari-hari di pasar. Menurutku di pasar kita bisa mendapatkan semua yang dibutuhkan di dapaur, mulai dari bumbu dapur, sayur dan lauk segar, barang-barang perlengkapan rumah tangga atau bahan-bahan makanan yang angka sekalipun.
Di pasar kita juga bisa mendapatkan makanan maupun jajanan yang murah meriah, bahan-bahan untuk membuat kue mulai dari yang sering dipergunakan maupun yang sesekali kita gunakan.
Nah saya akan bercerita tentang kondisi pasar di tempatku ya.. yaitu pasar tradisional pagar dewa. Beberapa pertimbangan mengapa aku hobi belanja di pasar karena
Jarak nya dekat
Pertimbangan yang pertama adalah jarak tempat tinggalku ke lokasi yang cukup dekat. Lokasi pasar pagar dewa cukup diakses dengan kendaraan umum angkot putih satu kali saja. Ongkos yang ditetapkan oleh Organda yaitu Rp 4000,- per orang untuk dewasa sedangkan untuk pelajar dan anak-anak setengahnya. Aku sering ke pasar menggunakan motor karena pertimbangan praktis. kebetulan rumahku masuk gang sehingga motaran menjadi pilihan untuk mobilitas.
Murah
Nah, ini salah satu alasan mengapa ibu-ibu suka banget belanja ke pasar tradisional. Sayuran dan bahan-bahan kebutuhan pokok cenderung murah dan tidak terlalu menguras kantong.
Bebas Nawar
Ayoo siapa yang kalau belanja ke Mall suka bawa pulang barang-barang yang belum tentu dibutuhkan? tergiur diskon. Hehh nah, kalau di pasar tradisional jarang ada deh yang namanya diskon ya, karena orang pasar mah gak muluk-muluk belanja oke gak belanja sudah sana, gaka ada istilah ngerayu-rayu calon pembeli seperti di mall-mall. Niat kita belanja di pasar tradisional itu ya jelas beli sayuran dan kebuuhan pokok jadi gak ada waktu buat cuci mata kan ya... itu aku lho.
Murah
Nah, ini salah satu alasan mengapa ibu-ibu suka banget belanja ke pasar tradisional. Sayuran dan bahan-bahan kebutuhan pokok cenderung murah dan tidak terlalu menguras kantong.
Bebas Nawar
Ayoo siapa yang kalau belanja ke Mall suka bawa pulang barang-barang yang belum tentu dibutuhkan? tergiur diskon. Hehh nah, kalau di pasar tradisional jarang ada deh yang namanya diskon ya, karena orang pasar mah gak muluk-muluk belanja oke gak belanja sudah sana, gaka ada istilah ngerayu-rayu calon pembeli seperti di mall-mall. Niat kita belanja di pasar tradisional itu ya jelas beli sayuran dan kebuuhan pokok jadi gak ada waktu buat cuci mata kan ya... itu aku lho.
Sayur dan Ikan segar
Kalau ke pasar mestilah ke tempat penjual sayur dan ikan segar deh. Soalnya sayur di pasar kan selalu berganti tiap hari. Pengpul sayur dari Kepahiang dan Curup tiap dini hari akan membongkar muatan sayur di sini, para pedagang eceran biasanya akan menunggu angkutan sayur untuk membeli sayuran segar yang diantar dari kedua daerah penghasil sayur mayur tersebut. Jadi jangan khawatir jika tidak kebagian sayuran segar di pasar ini.
Begitu juga dengan ikan segar selalu tersedia disini. Namun sayangnya menurutku ikan-ikan yang di jual di sini kebanyakan ikan kecil-kecil kalau untuk ikan besar dan ikan karang susah ditemui di sini.
Sayur Dusun
Nah, ini yang selalu ditunggu di pasar tradisional, biasanya kalau hari minggu selalu ada sayuran 'aneh' yang muncul di sini. Sayuran aneh? seperti apa sih?
Karena aku tinggal di desa, kami punya sayuran khas yang tidak semua disenangi orang-orang perkotaan. hehe...Sayuran ini biasanya selalu menjadi ciri khas dari gulai atau masakan di beberapa tertentu. contohnya kabau, Lemeah, umbut rotan, kepayang, umbut, liling, siput padi, dll
Sayuran ini memiliki peminatnya sendiri. Biasanya orang asli dari daerah tertentu di Bengkulu mengenal sayuran ini dan selalu rindu masakan terbuat dari sayuran tersebut. Nah, di pasar Pagar Dewa kita bisa menemukan jenis sayuran langka tersebut tiap hari minggu.
Kue Tradisional
Ini adalah kue yang biasa aku cari ketika ke pasar. Lepet, bahasa daerahku, bentuknya memang tidak cantik karena dibungkus daun pisang terus dikukus berdesak-desakan dalam dandang. Namun rasanya, widiw gak ada yang menandinginya. Bentuknya boleh gak beraturan namun rasanya tidak pasaran dong. Lepet ini berbahan dasar tepung ketan yang diisi sama inti yang terbuat dari campuran bula merah dan kelapa muda.
Kalau ke pasar mestilah ke tempat penjual sayur dan ikan segar deh. Soalnya sayur di pasar kan selalu berganti tiap hari. Pengpul sayur dari Kepahiang dan Curup tiap dini hari akan membongkar muatan sayur di sini, para pedagang eceran biasanya akan menunggu angkutan sayur untuk membeli sayuran segar yang diantar dari kedua daerah penghasil sayur mayur tersebut. Jadi jangan khawatir jika tidak kebagian sayuran segar di pasar ini.
Sayur Dusun
Nah, ini yang selalu ditunggu di pasar tradisional, biasanya kalau hari minggu selalu ada sayuran 'aneh' yang muncul di sini. Sayuran aneh? seperti apa sih?
kabau |
Karena aku tinggal di desa, kami punya sayuran khas yang tidak semua disenangi orang-orang perkotaan. hehe...Sayuran ini biasanya selalu menjadi ciri khas dari gulai atau masakan di beberapa tertentu. contohnya kabau, Lemeah, umbut rotan, kepayang, umbut, liling, siput padi, dll
Sayuran ini memiliki peminatnya sendiri. Biasanya orang asli dari daerah tertentu di Bengkulu mengenal sayuran ini dan selalu rindu masakan terbuat dari sayuran tersebut. Nah, di pasar Pagar Dewa kita bisa menemukan jenis sayuran langka tersebut tiap hari minggu.
Kue Tradisional
Ini adalah kue yang biasa aku cari ketika ke pasar. Lepet, bahasa daerahku, bentuknya memang tidak cantik karena dibungkus daun pisang terus dikukus berdesak-desakan dalam dandang. Namun rasanya, widiw gak ada yang menandinginya. Bentuknya boleh gak beraturan namun rasanya tidak pasaran dong. Lepet ini berbahan dasar tepung ketan yang diisi sama inti yang terbuat dari campuran bula merah dan kelapa muda.
Ketemu sama Nenek/kakek yang masih Cari Uang
Ini salah satu alasan mengapa aku mau ke pasar tradisional. di sini masih banyak nenek-nenek yang sudah udzur jalannya bungkuk masih duduk menunggu pembeli. Dagangan mereka tidak banyak kok, sekadar beberapa ikat sayuran, saja yang harganya gak akan menguras kantongmu. Jadi kalau belanja ke mereka gak perlu nawar ya, mereka cuma mau menyambung hidup saja kok, gak mencari keuntungan dengan berpoya-poya atau jalan-jalan. Ingat mereka cuma mau berthan hidup. Kalau dirasa cocok ambil beli jualan mereka kalau enggak mau makannya senadainya tidak layak makan atau khawatir sakit perut karena mereka mengemas dagangan mereka seadanya, ya gak perlu dicaci maki ya.. buang saja. tapi tetap kamu harus bayar dagangan itu.
Yakin deh, harga seluruh dagangan mereka juga gak akan menguras dompetmu kok. Mungkin gak akan habis selembar uang dua puluh ribuan saja. Sedangkan kamu kan punya lembar uang yang merah-merah. Jadi gakpelit-pelit ya kalau ketemu sama mereka. hiks..
Yuk ah, kita ke pasar tradisional aja belanja nya. Hitung-hitung bisa membangun perekonomian masyarakat ekonomi lemah. Lah iya dong kalau belanjanya di Mall dan supermarket nanti yang dapat untuk orang-orang pengusaha besar dong, mereka dapat untung dari uang kita terus mereka bawa jalan jalan ke luar negeri foya-foya di sana buang duit kita ke sana. Betull enggak.
Hidup pedagang pribumi.
Belanja sayur emang enak di pasar mbak, bisa nawar dan banyak plihan tp kl rmh saya jauh dr pasar, jd beli sayur mayur di tukang sayur yg mangkal tiap pagi atau di kios sayur
ReplyDeleteiyaa..tukang sayur kalo kepepet
DeleteEmhg lbih enak blnja di pasar tradisianl lbih murah
ReplyDeletepuasss
DeleteUdh lama banget ga nginjakin di pasar tradisional inim pdhl dulu pas kecil srg ikut mama k pasar. Palinh seneng kalo udh k tempat bumbu, krn wangii rempah2nya :). Dan jijik kalo udh k pasar ikan hahahah.. Skr sih pembantu ku kalo belanja di pasar jg mba. Deket komplek sbnrnya ada, tp aku memang blm prnh dtgin lgs :D. Diwakilin ama si mbak lah :D
ReplyDeletehaha..boleh boleh. tak wakilin ya
DeleteKadang ditanyai "Pengantin baru, ya?" oleh penjual di pasar gara-gara mengantar istri keliling nyari sayur mayur dan kebutuhan dapur :D
ReplyDeleteAjibbb..
Deletepasar memang tempat yang asik menurut ane pribadi, selain banyak makanan murah kita juga bersosialisasi dengan banyak orang. ngelatih ngomong coro jowone
ReplyDeleteBetul banget dan pasar tempat orang mencari penghidupan
DeleteSaya juga lebih suka belanja ke pasar. Puas milihnya
ReplyDeletesaya juga lebih memilih ke pasar tradisional. dekat soalnya. hehe
ReplyDeleteAku lebih suka belanja di pasar tradisional soalnya murah banget. Bedanya ayam setengah kilo bisa sampai 6-7 ribuan, kan bisa buat beli seperempat kilo lagi tuh ya Mba hehehe
ReplyDeleteSaya lebih suka cuci mata di pasar mbak melihat hijaunya para sayuran atau terong dan wortel yang masih berisi, soalnya kalau di mall biasanya udah lisut. Juga kesegarannya terjamin, seperti ayam dan ikan dibantai *sadis* di depan kita. Sayangnya saya nggak bisa nawar jadi kalau harga cocok saya beli mahal ya saya tinggal. Seringnya pak su yang saya suruh maju untuk nawar wkwkwk
ReplyDeletenah iya, enak pergi ke pasar tradisional, masih lumayan murah dan bisa pilih-pilih sesuai selera...
ReplyDeletewah bagian yg ada kabau nya itu saya demen hahahaha
ReplyDeletePasar tradisional.. hmmz.. hmpir tiap minggu sy nemani ibu belanja dsna.. katanya murah..hee
ReplyDeleteBelanjan paling enak ya di pasar tradisional selain murah bisandi tawar lagi :)
ReplyDeleteSatu tempat bisa dapet belanjaan apa aja. Lengkap, mudah dan murah. Kalo buat kebutuhan dapur paling enak ke pasar tradisional
ReplyDeleteNice info mba, mau sebanyak apapun mall yang ada tetep aja kalo belanja enaknya ke pasar tradisional.
ReplyDelete