Konten [Tampil]
Rencananya saya mau ngajak jalan Paman dan Bibi yang baru datang dari Berau Kalimantan Timur nih..
Ceritanya, Paman ku sudah 16 tahun gak pulang-pulang sejak tahun 1997. Nah, berhubung beliau dapet cuti cuma 2 minggu di Bengkulu jadi hari-hari terakhir beliau di sini tak sempetin ngajak jalan beliau beserta anak-anaknya.
Eh..ternyata hari Kamis itu agak kelabu deh... Soalnya turun hujan padahal gak diundang.
Ditunggu-tunggu hingga sore tiba, tapi hujan tetap turun. Akhirnya kepalang udah janjian, hujan-hujan Aku dan suami menjemput Paman di Talang Empat Bengkulu Tengah. Lumayan, 17 kilometer dari rumahku.
Berangkatlah kami di sopiri oleh Suamiku Mr.Beny menjemput Paman di Bengkulu Tengah lalu berangkat lagi menuju Kota Bengkulu.
Akhirnya nyampai juga pantai panjang. Nih ceritanya...Ternyata cuaca sedikit membaik, hujan tak lagi turun, namun udara terasa lembab dan dingin. Saat itu jam menunjukkan pukul 17.00 WIB
Ini foto di Pantai Jakat, tempat Pak Nelayan Bengkulu mencari ikan dan berlabuh...kalau sore begini banyak sekali perahu nelayan yang tertambat menunggu malam tiba.
Ketika pagi hari perahu-perahu itu pulang membawa hasil tangkapan. Lalu di jual ke pedagang yang telah menunggu mereka pulang dari melaut, tak jauh dari bibir pantai ada TPI (Tempat Pelelangan Ikan). Di sini kita sana juga bisa membeli ikan segar yang baru di tangkap.
Suasana memang agak kotor, lantaran apa yang ada di laut terdampar di daratan mengotori pantai. Ahh...seandainya saja ada petugas kebersihan pantai yang digaji oleh negara tentu kita bisa melihat pantai bersih dan indah. Hayo...para pejabat negara usulkan dong, ada PNS yang tugasnya membersihkan pantai. He...he..
Puas melihat-lihat perahu di Pantai Jakat, Kami melaju ke Benteng Marlborough... Eh sayangnya ga sempat foto deh di Benteng peninggalan Penjajah Inggris ini. Cuma sempetin fotoin Gerbang Kampung Cina yang tepat berseberangan dengan pintu gerbang Benteng Marlborough. Ini Kampung di huni oleh penduduk Chinese yang ada di Kota Bengkulu, dulunya di sini merupakan pusat kota lho... banyak gedung-gedung tua yang masih kokoh dihuni oleh burung Walet.
Tak jauh dari Benteng Marlborough, kami pergi ke Balai Kota, Rumah Dinas Gubernur Bengkulu, lihat rusa.
Eh anak-anak pada senang sekali ngasih makan rusa.
Rusa-rusa itu banyak sekali dan jinak-jinak. Itu hewan dilindungi oleh negara lho...makannya buah-buahan yang banyak dijajakan di depan pagar Balai Kota itu deh...
Setelah puas melihat-lihat rusa, saatnya pergi ke Rumah Soekarno. Rumah ini dulunya tempat Presiden RI Pertama Soekarno diasingkan.
Namun sayangnya, pada saat kami sampai ke Rumah Soekarno, penjaganya sudah mau nutup rumah itu karena sudah Menjelang Maghrib alias sudah tak ada waktu kunjung lagi. Yah... padahal mau lihat isi rumahnya yang banyak sekali benda-benda tua serta foto-foto bersejarah.
Tak terasa perut terasa laper deh, Ayo mampir dulu makan bakso di Simpang Lima. Ini tempat tongkrongan yang cukup diminati. Lokasinya sangat strategis tepat di pinggir Simpang Lima, pusat Kota Bengkulu.
Akhirnya Adzan Maghrib tiba...Solat Maghrib di Masjid tengah kota.
Belum puas juga menyusuri kota Bengkulu, anak-anak ngajak main di Bengkulen Mall tepatnya di arena Funcity
Nah, saatnya rehat. Besok Paman dan anak-anaknya mau pulang ke Berau Kalimantan Timur. Selamat jalan Paman, kami doakan Paman dan Keluarga sehat selalu, banyak rezeki dan diberi kemudahan oleh Allah dalam menjalani rutinitas harian, peluk cium buat Akbar, Alex, Bibi, Awang, Cik Tima, dan Wan Ca... salam buat keluarga di Berau.
Semoga kita dipertemukan kembali oleh Allah SWT. Amin